Musrenbang RKPD 2015 Provinsi Sumata Barat

842 kali dilihat
Post Title

Musyawarah perencanaan pembangunan  (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2015 Provinsi Sumatera Barat  dilaksanakan pada tanggal 14 – 16 April 2014 di Hotel Grand Inna Muara Padang. Musrenbang Provinsi Sumatera Barat dibuka langsung oleh Gubernur Sumatera Barat dan dihadiri oleh unsur Forkopimda, Bappenas, Kemendagri, Kementerian PDT, SKPD Provinsi, Bappeda Kabupaten/Kota Se Sumatera Barat bersama SKPD tekait, LSM, Organisasi Masyarakat dan Media cetak.

Gubernur Sumatera Barat dalam sambutannya mengatakan bahwasanya arah dan prioritas serta kebijakan nasional tahun 2015, juga menjadi acuan dalam penyusunan RKPD Tahun 2015 oleh karena itu RKPD tahun 2015 harus disusun secara cermat dengan memperhatikan berbagai permasalahan yang terjadi dalam prediksi terhadap faktor-faktor yang akan dapat mempengaruhi pembangunan kedepan baik dari faktor internal maupun eksternal.

Indonesia akan memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015 yang menyebabkan arus barang, modal dam jasa antar negara ASEAN tidak lagi mengalami hambatan. Beberapa strategi yang perlu menjadi perhatian daerah dalam menyongsong diberlakukannya MEA Tahun 2015 adalah (1) Meningkatkan daya saing dan promosi produk unggulan daerah; (2) Mendorong investasi daerah; (3) Meningkatkan daya saing sumberdaya manusia daerah; (4) Meningkatkan ketersediaan infrastruktur daerah.

Untuk pembangunan tahun 2015 kita masih melanjutkan dan berkomitmen untuk melaksanakan sepuluh prioritas. Berdasarkan evaluasi kinerja makro perekonomian Sumatera Barat sampai tahun 2013, terdapat beberapa indikator mengalami peningkatan yang cukup menggembirakan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, namun pertumbuhan ekonomi Sumatrea Barat mengalami sedikit penurunan pada tahun 2013 sebesar 6,18 % dibandingkan tahun 2012 sebesar 6,35%. Melambatnya pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat berdampak pada penurunan penyerapan tenaga kerja.

Pada tahun 2015, prediksi tantangan yang akan dihadapi dan perlu menjadi perhatian adalah (1) pergerakan sektor riil ekonomi masih terasa lambat yang terlihat dari masih rendahnya realisasi investasi masyarakat dan swasta; (2) rendahnya peran investasi masyarakat dan swasta sehingga pertumbuhan ekonomi masih sangat ditentukan oleh  konsumsi masyarakat dan pemerintah; (3) Dominasi komoditi ekspor masih dalam bentuk bahan mentah dan barang setengah jadi mengakibatkan potensi nilai tambah ekonomi yang cukup besar tidak dapat dinikmati daerah; (4) sulait dan lamanya proses pembebebasan lahan yang masih menjadi persoalan dalam pembangunan infrastruktur terutama jalan, irigasi dan pelabuhan.

Sementara itu sambutan dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas yang di wakili oleh Deputi Bidang Sarana dan Prasarana memaparkan tentang  tantangan utama tahun 2015-2019 yaitu Pertama, upaya jangka panjang agar keluar dari Middle Income Trap (MIT) pada tahun 2030, untuk itu hal-hal yang perlu kita laksanakan pada tahun 2015-2019 adalah (1) mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, inklusif dan berkelanjutan; (2) Transformasi struktur ekonomi yang didukung oleh pngelolaan SDA yang lebih baik beserta pengembangan Iptek dan Inovasi;(3) meningkatkan kualitas sumber daya manusia; (4) memantapkan ketahanan pangan, energi dan air; (5) menyediakan infrastruktur yang memadai. Kedua,Percepatan pemerataan pembangunan dan pengurangan kesenjangan, Ketiga, Pemberantasan Korupsi, Keempat, Percepatan konsolidasi demokrasi, Kelima, Peningkatan mitigasi potensi bencana alam besar dan resiko perubahan iklim.

Gubernur Sumatera Barat juga menyerahkan hasil penilaian anugerah Pangripta Nusantara Tahun 2014 kepada Kabupaten/kota yang mempunyai dokumen perencanaan yang baik yaitu Terbaik I Kabupaten Pasaman, Terbaik II Kota Padang Panjang, Terbaik III Kabupaten Dharmasraya, Terbaik Harapan I Kota Bukittinggi, Terbaik Harapan II Kota Solok, dan Terbaik Harapan III Kabupaten Agam.